1. Ka'bah
mengeluarkan sinar radiasi
Planet bumi
mengeluarkan semacam radiasi, yang kemudian diketahui sebagai medan magnet.
Penemuan ini sempat mengguncang National Aeronautics and Space Administration
(NASA), badan antariksa Amerika Serikat, dan temuan ini sempat dipublikasikan
melalui internet. Namun entah mengapa, setelah 21 hari tayang, website yang
mempublikasikan temuan itu hilang dari dunia maya.
Namun demikian,
keberadaan radiasi itu tetap diteliti, dan akhirnya diketahui kalau radiasi
tersebut berpusat di kota Makkah, tempat di mana Ka'bah berada. Yang lebih
mengejutkan, radiasi tersebut ternyata bersifat infinite (tidak berujung). Hal
ini terbuktikan ketika para astronot mengambil foto planet Mars, radiasi
tersebut masih tetap terlihat. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi
ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka'bah di planet bumi
dengan Ka'bah di alam akhirat.
2. Zero Magnetism
Area
Di tengah-tengah
antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero
Magnetism Area’, artinya adalah apabila seseorang mengeluarkan kompas di area
tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena
daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.
Itulah sebabnya
jika seseorang tinggal di Makkah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat,
dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu,
ketika mengelilingi Ka’ah, maka seakan-akan fisik para jamaah haji seperti
di-charge ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah
dibuktikan secara ilmiah.
3. Tekanan
Gravitasi Tinggi
Ka'bah dan
sekitarnya merupakan sebuah area dengan gaya gravitasi yang tinggi. Ini
menyebabkan satelit, frekuensi radio ataupun peralatan teknologi lainnya tidak
dapat mengetahui isi di dalam Ka'bah. Selain itu, tekanan gravitasi tinggi juga
menyebabkan kadar garam dan aliran sungai bawah tanah tinggi. Inilah yang
menyebabkan salat di Masjidil Haram tidak akan terasa panas meskipun tanpa atap
di atasnya.
Tekanan gravitasi
yang tinggi memberikan kesan langsung kepada sistem imun tubuh untuk bertindak
sebagai pertahanan dari segala macam penyakit.
4. Tempat ibadah
tertua
Pembangunan Ka'bah
telah dilakukan sejak zaman Nabi Adam AS. Ada pula sumber yang menyebutkan,
Ka'bah telah dibangun semenjak 2000 tahun sebelum Nabi Adam diturunkan.
Pembangunannya pun memerlukan waktu yang lama karena dilakukan dari masa ke
masa.
Menurut sebagian
riwayat, Ka'bah sudah ada sebelum Nabi Adam AS diturunkan ke bumi, karena sudah
dipergunakan oleh para malaikat untuk tawwaf dan ibadah. Ketika Adam dan Hawa
terusir dari Taman Surga, mereka diturunkan ke muka bumi, diantar oleh malaikat
Jibril. Peristiwa ini jatuh pada tanggal 10 Muharam.
5. Ka'bah memancarkan
energi positif
Ka'bah dijadikan
sebagai kiblat oleh orang yang salat di seluruh dunia, karena orang salat di
seluruh dunia memancarkan energi positif apalagi semua berkiblat kepada Ka'bah.
Jadi dapat Anda bayangkan energi positif yang terpusat di Ka'bah, dan juga
menjadi pusat gerakan salat sepanjang waktu karena diketahui waktu salat
mengikuti pergerakan matahari. Itu artinya, setiap waktu sesuai gerakan
matahari selalu ada orang yang sedang salat. Jika sekarang seseorang di sini
melakukan salat Dhuhur, demikian pula wilayah yang lebih barat akan memasuki
waktu Dhuhur dan seterusnya atau dalam waktu yang bersamaan orang Indonesia
salat Dhuhur orang yang lebih timur melakukan salat Ashar demikian seterusnya.
Memandang Ka'bah
dengan ikhlas akan mendatangkan ketenangan jiwa. Aturan untuk tidak mengenakan
topi atau kepala saat beribadah haji juga memiliki banyak manfaat. Rambut yang
ada di tubuh manusia dapat berfungsi sebagai antena untuk menerima energi
postif yang dipancarkan Ka'bah.